Yayasan Meira Visi Persada (MVP) Sukses Gelar FGD dengan Tema "Pemberdayaan SDM dengan Teknologi dan Hukum untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan"

Salatiga, 14 Januari 2025 – Yayasan Meira Visi Persada (MVP) sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Grand Wahid Hotel Salatiga. Acara yang mengusung tema “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dengan Teknologi dan Hukum untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan” ini dihadiri oleh berbagai tamu penting, di antaranya: Drs. H. Hamid Noor Yasin, M.M. (Anggota DPR RI Komisi 13), Drs. Budi Rahardjo (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa – Dispermasdes), Muhamad Muslih, S.E., M.M. (Kepala Bappeda Kabupaten Semarang), H. Heru Purwantoro, S.Sos., M.M. (Konsultan), serta seluruh kepala desa dari Kecamatan Suruh dan Bancak.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu Meida Rachmawati, S.E., M.M., M.H., Ph.D., selaku Ketua Yayasan MVP, yang menyampaikan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Kemudian, Bapak Budi Rahardjo selaku Kepala Dispermasdes sekaligus meresmikan dimulainya kegiatan FGD tersebut.

Pada sesi pertama, pembahasan difokuskan pada konsep Sustainable Development Goals (SDGs) dan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pembangunan desa berkelanjutan. Bapak Heru Purwantoro menyampaikan materi terkait SDGs dan bagaimana BUMDes dapat berperan dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan tersebut. Selanjutnya, Bapak Muhamad Muslih memberikan masukan terkait kebijakan pemerintah Kabupaten Semarang mengenai SDGs desa. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 dan bagaimana persiapan sumber daya manusia (SDM) harus dimulai sejak dini. “Pendidikan adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegas Muslih.

Tanggapan dari peserta, terutama kepala desa, sangat positif. Salah satu di antaranya adalah Kepala Desa Plumutan, yang menyampaikan bahwa desa tersebut sudah memiliki BUMDes yang bergerak di sektor pasar desa. Meski demikian, ia berharap agar BUMDes tersebut dapat lebih optimal. Desa Plumutan juga berencana untuk mengembangkan unit BUMDes di sektor wisata edukasi yang berfokus pada pengrajin rogo-rege, dan berharap untuk mendapatkan pendampingan dari Yayasan MVP hingga proses pembuatan dan peluncuran.

Selain Desa Plumutan, kepala desa lainnya juga memberikan berbagai tanggapan mengenai tantangan dan potensi yang ada di desa mereka masing-masing, menandakan adanya semangat kolaborasi yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Sesi kedua FGD kemudian berlanjut dengan diskusi mengenai hasil riset yang dilakukan di Kecamatan Bancak dan Suruh. Riset tersebut dibawakan oleh Nabella Angellita S., S.Pd. (Anggota Yayasan MVP) untuk Kecamatan Suruh, dan Kevin Albryant Bobby Vilalba, S.Pd.Kom. (Anggota Yayasan MVP) untuk Kecamatan Bancak. Hasil riset ini memberikan gambaran tentang potensi dan permasalahan yang dihadapi desa-desa di kedua kecamatan tersebut, serta langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.

Sebagai penutupan, Henokh Krisetya S.Sos. (Anggota Yayasan MVP) menyampaikan berbagai program yang akan dilakukan oleh Yayasan MVP untuk mendukung desa-desa dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Program-program ini mencakup pelatihan, pendampingan, serta penggunaan teknologi dalam berbagai sektor untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup masyarakat desa.

Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan desa-desa di Kecamatan Suruh dan Bancak, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk mewujudkan desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *