Yayasan MVP Gelar Workshop Manajemen Pariwisata Berkelanjutan di Desa Plumutan

Plumutan, 12 Juli 2025 — Yayasan Meira Visi Persada (MVP) menggelar Workshop Manajemen Pariwisata Berkelanjutan pada Sabtu (12/7) di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Jatisari, Plumutan. Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa, pemuda, serta masyarakat Desa Plumutan yang dikenal sebagai pengrajin rogo rege, produk kerajinan berbasis daur ulang khas daerah tersebut.

Workshop dimulai pukul 09.45 WIB dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala Desa Plumutan, Bapak Suji. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kolaborasi antara Yayasan MVP dan masyarakat dalam upaya membangun pariwisata desa yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Materi utama disampaikan oleh Bapak Sudiyono, yang memaparkan konsep dasar pariwisata berkelanjutan, termasuk strategi pengelolaan yang menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peserta workshop diajak untuk memahami peran penting masyarakat dalam membangun daya tarik wisata berbasis potensi lokal.

Sesi diskusi berlangsung aktif dengan partisipasi sejumlah peserta yang antusias menanyakan berbagai hal, mulai dari strategi pemasaran produk rogo rege, akses permodalan, potensi kerja sama bahan baku, hingga kiat menjaga semangat berwirausaha. Diskusi ini menunjukkan adanya kesadaran dan keinginan kuat dari warga untuk mengembangkan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, para peserta menyepakati akan mengadakan pertemuan lanjutan pada Minggu, 20 Juli 2025, dengan agenda utama menyusun paket wisata rogo rege secara lebih konkret. Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas simulasi alur kunjungan wisata, pembagian peran antar pelaku usaha, serta identifikasi kebutuhan sarana pendukung pariwisata di desa.

Melalui kegiatan ini, Yayasan Meira Visi Persada bersama masyarakat Desa Plumutan berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan serta budaya lokal.

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *