Program & Services

Pelatihan

Meira Visi Persada (MVP) menawarkan beragam program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia. Ini mencakup workshop, kursus, dan pelatihan praktis dalam berbagai bidang, seperti kepemimpinan, keterampilan teknis, manajemen waktu, dan pengembangan pribadi. Program-program ini disusun dengan pendekatan yang praktis dan aplikatif, memungkinkan individu untuk mengasah keahlian yang dibutuhkan dalam lingkup profesional maupun akademis

Yayasan meira visi persada

OUR TRAINING PROGRAM AND SERVICES

Private Training

Pelatihan ini dirancang khusus untuk satu kelompok atau individu, sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka yang akan dilakukan secara tertutup, baik di kantor, tempat lain, atau secara online.
“Lebih personal dan mendalam”.

In House Training

Pelatihan ini dilakukan di lingkungan instansi, menggunakan fasilitas internal. Pesertanya adalah bagian dari instansi dan materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan khusus instansi tersebut.
“Pelatihan yang lebih relevan dan terfokus”.

Online Training

Pelatihan dilakukan secara daring melalui platform digital, sehingga peserta bisa belajar dari mana saja. Materinya dapat berupa video, modul e-learning, atau sesi webinar.
“Fleksibilitas waktu dan tempat”

Offline Training

Pelatihan ini dilakukan secara langsung di lokasi tertentu, seperti ruang kelas atau pusat pelatihan. Peserta bertemu tatap muka dengan instruktur, memungkinkan interaksi langsung.
“Lebih praktis dan melibatkan interaksi langsung”

PROGRAM UNTUK SEKOLAH

Program untuk Guru dan Siswa

Latar Belakang

Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan individu dan kemajuan bangsa. Di SMA dan SMK, literasi dan numerasi sangat penting dalam membentuk pengetahuan dan keterampilan siswa. Literasi memungkinkan pemahaman informasi, sedangkan numerasi mendukung pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Keterampilan ini krusial untuk kesuksesan belajar dan memasuki dunia kerja, tetapi hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menunjukkan banyak siswa kesulitan dengan teks bacaan kompleks. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan mengajar literasi dan numerasi di tingkat ini sangat penting, dan kami menawarkan program workshop untuk melatih guru agar dapat mengajar lebih efektif.

Tujuan

  1. Meningkatkan keterampilan mengajar guru SMA/SMK dalam bidang literasi dan numerasi.
  2. Membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan literasi dan numerasi.
  3. Mendukung peningkatan hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) siswa SMA/SMK.
  4. Membantu guru mempersiapkan dan menyusun modul pembelajaran literasi dan numerasi.

Kegiatan

  1. Pentingnya Literasi dan Numerasi
  2. Teknik Mengajar Literasi
  3. Teknik Mengajar Numerasi
  4. Metode Inovatif dalam Pembelajaran dan Penyusunan Modul

Latar Belakang

Di era digital, literasi digital menjadi keterampilan penting bagi semua orang, termasuk guru. Literasi digital Ini mencakup kemampuan menggunakan, memahami, dan menciptakan konten digital. Penggunaan platform seperti Canva, Quizzes, Mentimeter dan Live Worksheeet dapat membantu guru membuat materi ajar interaktif yang meningkatkan minat siswa. Dengan berkembangnya teknologi, integrasi literasi digital dalam pembelajaran menjadi mendesak, sehingga guru perlu keterampilan untuk memanfaatkan platform tersebut. Kami berkomitmen membantu guru melalui workshop untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam literasi digital dan penggunaan alat pembelajaran kreatif.

Tujuan

  1. Meningkatkan pemahaman guru tentang literasi digital.
  2. Mengembangkan keterampilan praktis dalam penggunaan platform digital seperti Canva, Quizzes, Mentimeter, dan Live Worksheet.
  3. Menciptakan materi ajar yang kreatif dan menarik untuk meningkatkan minat belajar siswa.
  4. Mendorong penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah.

Kegiatan

  1. Pengenalan Canva – Pembuatan Materi Presentasi dan Grafis
  2. Pengenalan Quizizz – Pembuatan Kuis Interaktif
  3. Pengenalan Live Worksheet
  4. Praktik dan Simulasi – Menggabungkan Canva, Quizizz, dan Live Worksheet.

Latar Belakang

Pendidikan adalah fondasi utama bagi perkembangan bangsa. Di era globalisasi dan digitalisasi, pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan sosial siswa. Kemampuan guru berkomunikasi efektif dengan orang tua sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan orang tua, yang berdampak positif pada prestasi siswa. Namun, banyak guru menghadapi tantangan dalam komunikasi ini, sering kali mengakibatkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, pengembangan soft skill komunikasi sangat penting, tidak hanya untuk profesionalisme guru, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan pribadi mereka, mengurangi stres, dan meningkatkan kepuasan kerja.

Tujuan

  1. Mengasah Keterampilan Komunikasi Efektif: Membekali guru dengan teknik komunikasi yang jelas dan efektif untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang tua siswa.
  2. Membangun Empati dan Keterampilan Mendengarkan Aktif: Melatih guru untuk lebih memahami dan merespons kebutuhan serta kekhawatiran orang tua dengan cara yang empatik dan mendengarkan aktif.
  3. Menyelesaikan Konflik dengan Bijak: Mengajarkan strategi penyelesaian konflik yang damai dan negosiasi yang efektif untuk mengatasi perbedaan pendapat dengan orang tua siswa.
  4. Mengembangkan Profesionalisme dan Hubungan Positif: Meningkatkan sikap profesional dan keterampilan membina hubungan baik untuk menciptakan kolaborasi yang konstruktif antara guru dan orang tua.
  5. Memberikan Pengalaman Praktis dan Interaktif: Menyediakan latihan praktis, simulasi, dan role-playing untuk membantu guru menerapkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata.

Kegiatan

  1. Pengenalan Pentingnya Soft Skill dalam Komunikasi dengan Orang Tua (Psikolog)
  2. Teknik Mendengarkan Aktif dan Empati (Psikolog)
  3. Strategi Penyelesaian Konflik (Ahli Hukum)
  4. Teknik Negosiasi dan Membangun Hubungan (Psikolog)

Latar Belakang

Dalam era globalisasi, kemampuan berbahasa Inggris menjadi kompetensi penting bagi siswa dan guru. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional berfungsi sebagai alat komunikasi utama dalam pendidikan. Guru yang mahir berbahasa Inggris dapat berkomunikasi efektif dengan siswa dan mengakses sumber informasi yang luas. Namun, banyak guru di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menguasainya akibat kurangnya pelatihan dan praktik. Untuk mengatasi hal ini, program “Communicative English for Teachers” dirancang untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris guru melalui pendekatan komunikatif yang relevan dengan pengajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan mempersiapkan siswa bersaing di tingkat global.

Tujuan

  1. Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam komunikasi bahasa Inggris.
  2. Meningkatkan keterampilan berbicara dan diskusi dalam bahasa Inggris.
  3. Memperbaiki kemampuan menulis akademik dan profesional guru dalam bahasa Inggris.
  4. Mendorong kolaborasi dan umpan balik antara rekan guru untuk keterampilan komunikasi yang lebih baik

Kegiatan

  1. Berlatih Dialog situasional untuk membantu individu berlatih berbicara dan berinteraksi dalam situasi yang mungkin mereka temui dalam kehidupan nyata.
  2. Berlatih berbicara dalam bermacam-macam konteks pembicaraan
  3. Latihan untuk melakukan Presentasi yang interaktif
  4. Pelatihan penulisan tentang akademik dan penulisan professional atau yang berkaitan dengan pekerjaan
  5. Simulasi public speaking

Latar Belakang

Dalam era globalisasi, generasi muda menghadapi tantangan kompleks yang mengharuskan mereka memiliki kemampuan akademis dan non-akademis, termasuk keterampilan sosial dan emosional. Pendidikan karakter menjadi krusial untuk membentuk individu yang berintegritas. Program ini dirancang untuk membantu siswa SMA/SMK mengembangkan potensi dan karakter positif melalui pembelajaran yang menyenangkan, menggunakan metode experiential learning dengan kegiatan indoor dan outdoor yang menarik.

Tujuan

  1. Membantu siswa mengembangkan Self Mastery untuk mengenali dan mengelola diri sendiri dengan baik.
  2. Mendorong siswa untuk Discovering Potential in You, mengenali potensi dan bakat yang dimiliki.
  3. Mengajarkan keterampilan Conflict Resolution & Problem Solving untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi konflik dengan efektif.
  4. Menanamkan nilai-nilai komitmen (Committed) terhadap tujuan dan tanggung jawab mereka.
  5. Membangun sikap Positive Effect, yaitu memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Kegiatan

  1. Teori dan Aktivitas Kelompok
  2. Simulasi Kasus dan Diskusi
  3. Aktivitas Individu dan Kelompok
  4. Refleksi dan Diskusi Kelompok

Pembicara

  1. Ahli Pendidikan
  2. Motivator
  3. Konsultan Human Resources

Latar Belakang

Siswa kejuruan perlu keterampilan teknis mendalam dan relevan untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Pemahaman keterampilan ini penting agar mereka dapat menjalankan tugas dengan kompetensi tinggi dan efisien. Selain keterampilan dasar, siswa juga harus mengenal teknologi terbaru dalam industri. Program ini bertujuan mempersiapkan siswa dengan keterampilan relevan dan pelatihan praktis menggunakan perangkat lunak industri, sehingga mereka siap menghadapi pasar kerja yang kompetitif.

Tujuan

  1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam bidang mereka.
  2. Memperkenalkan siswa pada teknologi terbaru yang digunakan dalam industri dan memungkinkan mereka untuk menguasainya.

Kegiatan

  1. Demonstrasi praktis tentang teknik-teknik yang digunakan dalam bidang spesifik.
  2. Latihan langsung untuk mengaplikasikan keterampilan teknis dalam simulasi situasi kerja.
  3. Pelatihan intensif dalam penggunaan perangkat lunak khusus untuk melakukan tugas-tugas praktis.
  4. Studi kasus untuk menerapkan pengetahuan tentang perangkat lunak dalam proyek-proyek simulasi.
  5. Pembentukan tim untuk mengembangkan solusi teknologi untuk masalah tertentu.
  6. Presentasi hasil proyek dan evaluasi berbasis performa.

Latar Belakang

Kemampuan menganalisis masalah secara efektif sangat penting bagi siswa kejuruan dalam lingkungan kerja yang dinamis. Mereka perlu dilatih untuk mengidentifikasi dan mengartikulasikan akar permasalahan dengan jelas untuk menemukan solusi yang tepat. Program ini bertujuan mengembangkan kemampuan analitis dan kreatif siswa melalui studi kasus dan latihan simulasi, sehingga mereka siap menghadapi tantangan kompleks dan membuat keputusan yang efektif.

Tujuan

  1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengartikulasikan akar permasalahan.
  2. Melatih siswa untuk mengevaluasi opsi-opsi yang tersedia secara rasional dan kreatif.

Kegiatan

  1. Latihan pemecahan masalah dengan pendekatan berbeda seperti brainstorming dan teknik divergent thinking.
  2. Simulasi peran untuk menghadapi tantangan dalam situasi yang realistis.
  3. Simulasi pengambilan keputusan dengan menggunakan data dan informasi yang terbatas.
  4. Debat struktural untuk mengevaluasi berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan.
  1.  

Latar Belakang

Pemahaman etika dan tanggung jawab adalah fondasi penting bagi siswa kejuruan untuk memasuki dunia kerja profesional. Etika mempengaruhi reputasi pribadi dan citra perusahaan, sehingga siswa perlu menyadari dampak tindakan mereka. Pengenalan perilaku profesional sesuai norma dan kode etik di tempat kerja juga krusial. Program ini bertujuan mengajarkan nilai-nilai etika dan profesionalisme, dengan fokus pada tanggung jawab, integritas, dan perilaku profesional untuk membangun landasan moral siswa dalam karir masa depan.

Tujuan

  1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengartikulasikan akar permasalahan.
  2. Melatih siswa untuk mengevaluasi opsi-opsi yang tersedia secara rasional dan kreatif.

Kegiatan

  1. Diskusi kelompok tentang studi kasus etika di tempat kerja.
  2. Presentasi kasus untuk mengeksplorasi berbagai dilema etika.
  3. Role-playing untuk mempraktikkan respons etis terhadap situasi-situasi yang kompleks.
  4. Debat kelompok untuk mempertimbangkan perspektif yang berbeda dalam konteks etika.
  5. Penulisan jurnal reflektif tentang pengalaman pribadi dalam menghadapi tantangan etika.
  6. Diskusi kelompok untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh.
  1.  

Latar Belakang

Kemampuan interpersonal, kolaborasi, dan resolusi konflik adalah kunci keberhasilan siswa kejuruan di lingkungan kerja yang dinamis. Memahami kebutuhan dan perasaan orang lain adalah dasar kemampuan interpersonal yang efektif. Siswa harus belajar menghargai kontribusi tim, berbagi ide, dan mencapai tujuan bersama, meskipun konflik bisa muncul dalam proses tersebut. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan orang lain, dengan fokus pada pengembangan empati, kolaborasi, dan keterampilan resolusi konflik untuk kontribusi positif di tempat kerja yang beragam.

Tujuan

  1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan merespons kebutuhan dan perasaan orang lain.
  2. Mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam tim dengan efektif dan menghargai kontribusi setiap anggota tim.

Kegiatan

  1. Diskusi tentang definisi dan komponen utama keterampilan interpersonal.
  2. Role-playing untuk mempraktikkan situasi-situasi interaksi interpersonal.
  3. Latihan dalam membangun kepercayaan dan menghargai keberagaman dalam tim.
  4. Simulasi proyek tim untuk mempraktikkan kemampuan kolaborasi dan delegasi tugas.
  5. Studi kasus untuk memahami sumber-sumber konflik di lingkungan kerja.
  6. Latihan dalam menggunakan teknik resolusi konflik seperti pendekatan win-win dan mediasi.

Latar Belakang

Penyusunan CV yang efektif, penulisan surat lamaran yang menarik, dan persiapan wawancara adalah tahapan kritis bagi siswa kejuruan yang memasuki pasar kerja. CV dan surat lamaran yang baik mencerminkan kemampuan dan pencapaian siswa. Persiapan wawancara dengan percaya diri juga penting untuk kesuksesan mendapatkan pekerjaan. Program ini bertujuan memberikan keterampilan yang diperlukan agar siswa dapat menyusun CV, menulis surat lamaran, dan menghadapi wawancara kerja dengan percaya diri.

Tujuan

  1. Membantu siswa dalam menyusun CV yang menonjol dan mencerminkan pencapaian mereka secara akurat.
  2. Mengajarkan siswa untuk menulis surat lamaran yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan menonjolkan kualifikasi mereka.
  3. Memperkenalkan teknik-teknik untuk menghadapi wawancara kerja dengan percaya diri dan persuasif.

Kegiatan

  1. Presentasi tentang struktur dan konten yang tepat untuk CV.
  2. Latihan langsung dalam menyusun CV berdasarkan studi kasus atau pengalaman siswa.
  3. Diskusi tentang format dan elemen kunci dari surat lamaran yang efektif.
  4. Latihan menulis surat lamaran berdasarkan posisi pekerjaan yang diinginkan.
  5. Simulasi wawancara kerja dengan pertanyaan umum dan khusus sesuai dengan bidang pekerjaan yang diminati.
  6. Umpan balik langsung dan saran untuk meningkatkan kinerja dalam wawancara.

Latar Belakang

Pengelolaan stres yang efektif dan peningkatan kesehatan mental sangat penting bagi siswa kejuruan dalam menghadapi tekanan di dunia kerja modern. Keterampilan mengidentifikasi dan mengelola stres secara sehat membantu siswa menjaga keseimbangan emosional dan psikologis. Program ini bertujuan memberikan teknik untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental, dengan fokus pada mindfulness, relaksasi, dan teknik coping untuk menghadapi tekanan di tempat kerja.

Tujuan

  1. Mengajarkan siswa untuk mengidentifikasi dan mengelola stres dengan cara yang sehat dan konstruktif.
  2. Mempersiapkan siswa untuk menjaga kesehatan mental mereka dalam menghadapi tuntutan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan

  1. Presentasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental dan dampak stres pada kinerja.
  2. Diskusi tentang strategi umum untuk mengelola stres.
  3. Latihan meditasi mindfulness untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi kecemasan.
  4. Sesi relaksasi yang dipandu untuk membantu siswa meredakan ketegangan fisik dan mental.
  5. Diskusi tentang teknik coping yang praktis seperti pengelolaan waktu, prioritas, dan delegasi.
  6. Penyusunan rencana pribadi untuk merawat kesehatan mental dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Latar Belakang

Pendidikan modern tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada keterampilan seperti kemandirian, komunikasi efektif, kerja sama tim, dan pemahaman nilai-nilai sosial serta lingkungan. Program Live-in di lokasi wisata budaya lokal menawarkan pengalaman belajar di luar sekolah, mengajarkan kemandirian, interaksi dengan masyarakat, dan pentingnya pelestarian alam. Selain itu, program ini mendalami soft skills yang krusial untuk dunia kerja, seperti kepemimpinan, kerja sama tim, adaptasi, serta kreativitas dan inovasi.

Tujuan

  1. Pengembangan Keterampilan Kemandirian: Program ini bertujuan untuk melatih siswa SMA/SMK dalam mengelola kegiatan sehari-hari mereka sendiri
  2. Pengenalan dan Apresiasi terhadap Budaya Lokal: Melalui interaksi langsung dengan masyarakat lokal, siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keanekaragaman budaya dan nilai-nilai lokal
  3. Pendidikan Lingkungan dan Keberlanjutan: Program ini mengajak siswa untuk belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup
  4. Pengembangan Soft Skills untuk Dunia Kerja: Melalui pelatihan dan simulasi interaktif, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan soft skills

Kegiatan

  1. Mengikuti kegiatan warga desa sehari- hari baik dalam kegiatan ekonomi atau pun kegiatan sosial.
  2. Games yang diadakan untuk meningkatkan kemampuan soft skill peserta.
  3. Kunjungan ke tempat- tempat budaya di desa

Latar Belakang

Indonesia, sebagai negara agraris, bergantung pada sektor pertanian yang penting untuk ketahanan pangan dan ekonomi. Mengembalikan perhatian generasi muda terhadap pertanian dapat dilakukan melalui pendidikan yang mengintegrasikan pengalaman praktis. Kegiatan outing edukatif diharapkan memberi siswa pengetahuan langsung tentang teknik pertanian, baik konvensional maupun organik, serta pentingnya praktik berkelanjutan. Selain manfaat edukatif, interaksi dengan petani lokal akan membangun empati terhadap masyarakat pedesaan. Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pemahaman siswa tentang pertanian, keberlanjutan, kerja tim, dan interaksi sosial.

Tujuan

  1. Memberikan pengalaman belajar langsung mengenai pertanian kepada siswa.
  2. Meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pertanian dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Mengembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama dan berinteraksi dengan masyarakat desa.
  4. Meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

Kegiatan

  1. Mengenal berbagai jenis tanaman dan cara menanam
  2. Praktik menanam dan merawat tanaman
  3. Mengenal teknik pertanian organik dan keberlanjutan
  4. Permainan edukatif seputar pertanian